Senin, 02 November 2009
Berbagi keceriaan di Bantimurung
WIRAJAYA
Berbagi keceriaan di Bantimurung
Makassar, Info Wirajaya, sabtu 17/10/09
Sehari setelah pelantikan dan sertijab Kepala Panti, PSBD Wirajaya Makassar melaksanakan kegiatan rekreasi di Taman Nasional Bantimurung Kabupaten Maros.
Sebanyak 6 bus yang mengangkut Klien dan Karyawan/ti PSBD Wirajaya Makassar, keluar meninggalkan panti menuju kabupaten Maros tepatnya Taman Nasional Bantimurung’
Rombongan : Rombongan Foto bersama sebelum berangkat.
Tahun ini Bantimurung jadi tempat rekreasi setelah tahun lalu kegiatan yang sama dilakukan di Taman Permandian Bunguro Pangkep. Bantimurng dijadikan sebagai tempat rekreasi setelah sebelumnya panitia melakukan survei kelayakan yang diketuai oleh M.Dawam S.Sos Dan sekretaris H. Muhammad Ilmi, yang tentunya disesuaikan dengan kondisi klien selaku penyandang cacat.
Kegiatan rekreasi ini merupakan program rutin panti yang biasa dilakukan usai ujian akhir klien. Namun untuk tahun ini justru dilakukan mendahului ujian akhir untuk memberi suasana baru sekaligus energi baru bagi klien dalam menghadapi ujian akhir yang rencananya berlangsung tanggal 16 November hingga 2 Desember 2009.
Bantimurung. Inilah Pintu Gerban taman Nasional bantimurung.
Dalam kegiatan ini disamping acara mandi-mandi di air terjun juga diisi dengan berbagai acara oleh Peksos PSBDW yang dipandu oleh Sekretaris Peksos Yakub, S.Sos. antara lain ; pertandingan bola Basket Air yang dirancang sedemikian rupa dan bisa dimainkan oleh klien dan tidak kalah serunya lomba joget ria bersama dengan klien, karyawan dan juga pengunjung lainnya yang diberi kesempatan ikut bergabung.
Basket Air. Inilah Basket air yang dirancang dan dimainkan oleh klien PSBD Wirajaya.
Keceriaan. Inilah keceriaan Klien PSBD Wirajaya saat Rekraesi Di Bantimurung.
Kesetiaan. Inilah kesetiaan kawanan yang dibangun di PSBD Wirajaya.
( Liputan Humas PSBDW 2009/Arifin )
Jumat, 23 Oktober 2009
Pelantikan dan Sertijab di Lingkungan UPT Depsos di Makassar
Pelantikan dan serah terima jabatan di Lingkungan Unit Pelayanan Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial berlangsung di Aula serba guna PSBD Wirajaya, Makassar pada hari jumat (16/10) 2009, acara Pelantikan dan sertijab ini dihadiri langsung oleh Dirjen Yanrehsos Makmur Sunusi, P.hD, Kepala Bagian Umum Ditjen Yanrehsos, Dra. Tutik Hariati, MM, Kasubag Humas Ditjen Yanrehsos, Juwena Sitepu, S.Sos, M.Si, dan beberapa undangan yang turut hadir diantaranya para pegawai Dinas Sosial Kota Makassar, Dharma Wanita unit UPT Depsos di Makassar.
Pada kesempatan itu Dirjen Yanrehsos mengatakan “ seseorang mendapatkan promosi bukan karena dia dekat dengan siapa tapi lebih pada faktor kemampuan yang mereka miliki, dengan demikian bahwa kualitas seseorang yang mampu berkompetisi itu akan sanggup untuk mencapai prospek kemajuan, mampu menciptakan program yang real sesuai dengan target dengan mengedepankan kebijakan tanpa keluar dari aturan yang telah ada”.
Lebih lanjut Makmur mengatakan “ Seseorang dapat dikatakan sukses karena didukung dua hal pertama kemampuan dan bagaimana dia mempersiapkan dirinya untuk bersosialisasi dilingkungan baru, mutasi jangan dijadikan suatu beban justru disinilah kita harus mampu menunjukan bagaimana kita bisa beradaptasi dilingkungan dan orang-orang baru yang belum tentu sifat dan karateristiknya sama dengan kondisi dan keadaan dilingkungan yang lama, menghadapi orang baru memang butuh penyesuaian, tinggal bagaimana nantinya kita mampu untuk mengembangkan diri kita kearah yang lebih baik ”.
Para Pejabat yang memegang Jabatan baru ini adalah Drs. Muh. Sanusi, M.Si yang menjabat kepala PSMP Todopuli Makassar sebelumnya menjabat sebagai Kepala PSBD Wirajaya Makassar menggantikan Dra. Kamsiaty Rotty, M.Pd yang mendapat mutasi diPSBN Tou MouTo Manado, menggantikan Hajaruddin, SH, M.Si, sementara Kepala Seksi Rehsos PSMP Todopuli Drs. Aladin K mendapat sebagai kepala UPT Cacat Kronis/Eks Kusta Ternate, menggantikan Tarmuji S.Sos, MM yang dimendapat tugas baru sebagai Kepala UPT PSMP Paramitha Mataram, Drs. Buniyamin Abbas yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala PSBL Budi Luhur Banjarmasin mendapat mutasi di PSTW Gau Mabaji Gowa, Makassar menggantikan Drs. H.Muhammad Dasir, M.Si yang kini menjabat sebagai Kepala PSBD Wirajaya Makassar.
Banyak perubahan yang diharapkan untuk kemajuan UPT, hal utama adalah karena UPT memiliki program multi layanan yang harus perlu dikembangkan demi memberdayakan para klien yang mendapat pembinaan, kreasi agar mereka mampu diterima masyarakat untuk menjadi bagian yang bisa diandalkan.
Dalam acara pelantikan ini Dirjen Yanrehsos mengharapkan agar pejabat yang di Mutasi maupun mendapat Promosi agar bisa menjalankan tanggungjawabnya serta mampu memberikan contoh yang baik kepada para bawahannya jika keduanya bisa sejalan dan selaras maka akan mampu membangun kinerja dan kekompakan dalam menjalankan pekerjaan, kesimbangan ini bisa terlihat jika atasan mampu memberikan kebijakan yang baik dan bawahan mampu menjalankan kebijakan yang telah diberikan tersebut, dengan adanya pemimpin baru tentunya kebijakan baru juga akan berlaku sesuai dengan tupoksi yang ada.
Kualitas promosi dan mutasi di Lingkungan UPT wilayah Indonesia timur adalah untuk menjawab tantangan-tantangan dalam melaksana tugas sebagai pelayanan sosial, dengan adanya mutasi dan promosi ini bisa melahirkan petugas yang profesional dan dapat melakukan terobosan-terobosan baru dalam memberikan pelayanan sosial. (Tira/C-9)
Minggu, 09 Agustus 2009
PELATIHAN KREATIFITAS MODIFIKASI KENDARAAN YANG AKSESIBEL BAGI PENYANDANG CACAT
PPCI Sul. Sel. bekerja sama dengan PSBD Wirajaya Makassar telah mengadakan Pelatihan KREATIFITAS MODIFIKASI KENDARAAN YANG AKSESIBEL BAGI PENYANDANG CACAT pada tgl. 6 ~ 15 April 2009 bertempat di Ruang Elektronika PSBD Wirajaya Makassar. Diikuti oleh 8 orang peserta, 1 diantaranya wanita penyandang cacat. Materi pelatihan diberikan oleh Bambang Permadi dan Mizraim Manu.
Adapun tujuan pelatihan a.l. :
1. Membangunkan dan membangun kreatifitas penyandang cacat dalam memodifikasi kendaraan yang aksesibel bagi penyandang cacat.
2. Membangun peran serta penyandang cacat akan pentingnya memelihara lingkungan hidup.
3. Membangun kesadaran mandiri melalui kemandirian mobilitas.
Metode Pelatihan bersifat lebih banyak praktek dan partisipatif.
Adapun tahapan pelatihan a.l. :
1. Teori singkat
2. Membuka semua cover kendaraan untuk melihat rangka kendaraan.
3. Menggambar rangka sekaligus menggambar detil rangka beserta ukurannya.
4. Mendesign modifikasi rangka.
5. Menyediakan bahan untuk modifikasi.
6. Membuat rangka modifikasi.
7. Mengubah posisi ban ke posisi modifikasi.
8. Memantapkan modifikasi ( Fitting )
9. Finishing.
10. Trial.
Diharapkan output pelatihan adanya penyandang cacat yang mampu berkreatif dan berinovasi dalam mengatasi kendala di bidang mobilitas/ transportasi. (Sumber : PPCI SULSEL)